Minggu, 26 Februari 2012



MAKALAH
AIK III

TENTANG
USAHA DAN PERJUANGAN MUHAMMADIYAH





BOBI
NPM.208010266





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADAYAH BUTON
BAU-BAU
2010





KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah Rabbul izzati yang telah menganugerahkan nikmat dan ma’unah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Usaha dan perjuangan Muhammadiyah”.
Tak lupa pula kita khaturkan salam serta salawat atas junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Yang telah menuntun kita kejalan benar, beserta keluarga dan sahabatnya sebagai sumber ilmu pengetahuan dan hikmat.
Makalah ini disusun untuk memyelesaikan tugas, pada mata kuliah AIK III, dengan dosen Drs Sabaruddin, M.Si di Universitas Muhammadiyah Buton. Kampu B Pasar Wajo, pada program studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Maka harapan penulis kiranya makalah ini, sesuai dengan harapan Bapak Dosen pada mata kuliah yang dimaksud
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, sekali pun penulis berusaha dengan keras untuk menyempurnakannya, namum penulis tetap berkeyakinan masih banyak juga kekurangan-kekurangannya. Oleh karna itu dengan ini pula penulis menantikan masukan berupa saran, usulan kritik dan sebagainya dari para pembaca untuk dijadikan bahan penyempurnaan pada masa-masa mendatang. Dan akhirnya hanya kepada Allah SWT, jualah penulis memohon semoga tulisan ini memberikan manfa’at yang baik guna kemajuan ilmu pengetahuan, terutama dalam Ilmu Agama Islam baik bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.





                                                                                                                                     ii
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL                                                                                                          
KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii
DAFTAR ISI   ..................................................................................................................iii
BAB    I     PENDAHULUAN
             A.  Latar Belakang  ................................................................................................4
             B.  Rumusan Masalah    ..........................................................................................4
             C.  Tujuan Penulisan    ............................................................................................4
             D.  Manfaat Penulisan   ..........................................................................................4

BAB    II     PEMBAHASAN
             A.    Dasar Amal Usaha dan Muhammadiyah .........................................................5
             B.     Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah ...............................6
             C.     Teori Perjuangan Muhammadiyah .................................................................7

BAB    IV   PENUTUP
             A.   Kesimpulan    ...................................................................................................9
             B.   Saran   ..............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa beristikomah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar disegala bidang sehingga menjadi rahmatin lil alamin. Dengan melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan persyarikan Muahammadiyah sejak kelahirnnya, memperhatikan faktor-faktor yang melatar belakangi berdirinya, aspirasi, motif dan cita-citanya serta amal usaha dan gerakannya, nyata sekali bahwa didalamnya terdapat ciri-ciri khusus, yang menjadi identitas dari hakekat atau jati diri persyarikan Muhammadiyah
Ciri-ciri khas tersebut secara jelas dapat diamati dengan mudah oleh siapapun yang secara sepintas mau memperhatikannya.

B.        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan diatas ada beberapa masalah yang diangkat yaitu :
Ø   Apa dasar amal usaha Muhammadiyah ?
Ø   Bagaimana pedoman amal usaha Muhammadiyah itu ?
Ø   Dan bagaimana teori perjuangan Muhammadiyah ?

C.        Tujuan Penulis
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk memahami dasar, pedoman dan teori Muhammadiyah !

D.        Manfaat Penulis
Sesuatu usaha yang telah dilakukan harus dapat memberikan manfaat baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Demikian halnya pada penulisan makalah ini sangat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca

                                                                                     
BAB II
PEMBAHASAN.

A.     Dasar Amal Usaha dan Perjungan Muhammadiyah
         Dalam perjuangan melaksanakan usaha menuju tujuan terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT, dimana kemakmuran dan kesejahtera, kebaikan dan kebahagiaan luas merata, persyarikatan Muhammadiyah mendasarkan segala langkah, gerak dan amal usaha diatas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.

1.             Hidup Manusia Harus Berdasarkan Tauhid, Ibadah dan Taat kepada Allah Semata-mata.
          Dalam melaksanakan segala gerak dan kegiatannya maka Tauhid dan tawakal kepada Allah harus senantiasa dijadikan landasan dasarnya, dengan maksud semata-mata untuk beribadah serta mentaati semua perintah dan larangannya.
          Dasar-dasar seperti ini harus menjadi ciri milik pribadi setiap warga Muhammadiyah sehingga dapat menjadi contoh teladan dalam pembangunan dan perbaikan negara dan masyarakat.

2.             Hidup Manusia Bermasyarakat
Muhammadiyah adalah satu faktor yang kuat dalam perkembangan masyarakat serta warga Muhammadiyah merupakan anggota masyarakat yang tidak diam, akan tetapi bergerak maju, aktif dinamis dalam membangun. Oleh karna itu gerakan Muhammadiyah harus aktif dan menonjol ditengah-tengah masyarakat untuk memimpin atau paling tidak menjadi sosok penerang yang cemerlang.

3.             Menegakkan Ajaran Islam Dengan keyakinan Bahwa Ajaran
Islam adalah satu-satunya landasan keprebadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
Muhammayah berkeyakinan bahwa tidak ada dasar landasan yang dapat membahagiakan manusia didunia ini kecuali dengan dasar Al-Qur’an dan Al-Hadits yang akan membawa kebahagiaan manusia yang hakiki di akhirat kelak. Oleh karna itu apapun ajaran Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah wajib dan mutlak dipatuhi. Segala kebijaksanaan pimpinan serta taktik dan strategi perjuangan harus dinilai dan sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam.
                                                                                                                                       
4.             Menegakkan dan Menjunjung Tinggi Agama Islam dalam Masyarakat Adalah Wajib, Sebagai Ibadah Kepada Allah dan Berbuat Ihsan san Islah Kepada kemanusiaan.
Setelah Muhammadiyah dapat berdiri tegak dan berjalan diatas landasan seperti diatas, barulah kuat menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran Islam serta Mampu mengatasi berbagai rintangan, hambatan, tantangan, dan halangan yang ada.
5.             Ittiba` Kepada Langkah Perjuangan Nabi Muhammad SAW.
         Ittiba` atau mengikuti jejak langkah perjuangan Raasulullah SAW adalah wajib menjadi syarat yang tidak boleh tidak harus dan wajib dilakukan oleh setiap muslim, dan sesungguhnya dalam rangka menggerakkan umat Islam kearah Ittiba` itulah hakikatnya Muhammadiyah didirikan.
6.      Melancarkan Amal Usaha dan Perjuangan dengan Ketertiban Organisasi
         Muhammadiyah beramal dan perjuangan dengan berorganisasi yang didasarkan atas musyawarah bersama. Menghimpun dan mendidik kader pimpinan, mengaktifkan gerak anggota, menentikkan peraturan-peraturan untuk mencapai hasil yang jauh lebih besar dan lebih dapat menanggulangi berbagai rintangan dan halangan karena bergerak dengan menggunakan organisasi.

B.      Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah
         Dari segi taktik perjuangan sering orang berpendirian bahwa tidak mengapa kita bertindak menyalahi peraturan bahkan tidak mengapa kita bertindak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, asal dengan maksud untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Kadang-kadang sampai orang berpendapat bahwa tiada celanya berbuat sesuatu yang menyeleweng dari hukum agama, asal hanya untuk siasat belaka. Ada Adigium dari Nicollo Machiavelli (1469-1527) yang menyatakan : “Het doel helligt de middelen” atau tujuan menghalalkan semua cara. Maksudnya, tidak apa orang melakukan cara-cara yang kurang baik asalkan untuk mencapai tujuan yang baik. Dalam muhammadiyah hal ini tidak boleh terjadi.hukum dan ajaran agama Islam wajib dipegang teguh dan dijujung tinggi. Tujuan yang baik harus dicapai dengan cara serta usaha yang diridhoi Allah jua. Dalam hal ini Rasulullah pernah bersabda: “ siapa yang menyuruh berbuat baik hendaklah dengan cara baik pula”.
         Muhammadiyah berjuang tidak sekedar mencari berhasilnya tujuan semaata-mata, tetapi disamping itu juga dengan maksud beribadah, berbakti pada Allah dan berjasa kepada kemanusiaan. Muhammadiyah berjuang dengan keyakinan bahwa kemenangan ada ditangan Allah, dan itu akan dianugerahkan kepada siapa yang bersungguh-sungguh berjuang dengan cara yang adil dan jujur.
                                                                                                                                                   
C.     Teori Perjuangan Muhammadiyah
         Demi terwujudnya tujuan yang dicita-citakan oleh persyarikatan Muhammadiyah, yakni terwujudnya masyrakat utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT , maka segala saluran atau media yang akan langsung atau tidak langsung mempengaruhi bentuk dan sifat kehidupan masyarakat haruslah dipergunakan se optimal mungkin.
         Adapun media yang akan dapat mempengaruhi bentuk dan sifat kehidupan masyarakat ada dua, yaitu:
1.             Bidang Politik kenegaraan (supra stuktur)
2.             Bidang masyarakat (infa struktu)
         Muhammadiyah berkeyakinan bahwa demi kepentingan dan kemenangan perjuangan Islam, maka secara mutlak kedua bidang tersebut harus digarap, diisi dan dikuasai secara simultan dan seoptimal mungkin.
         Untuk melaksanakan perjuangan ideloginya, muhammadiyah membaginya menjadi dua kekuatan; kekuatan pertama adalah kekuatan digunakan untuk menghadapi perjuangan politik kenegaraan, dan kekuatan kedua adalah kekuatan yang digunakan untuk menghadapi perjuangan dalam bidang masyarakat. Mahammadiyah menegaskan bahwa dua kekuatan tersebut masing-masing dengan alatnya sendiri-sendiri, namum tetap dalam  kerangka saling pengartian dan dalam tujuan yang sama . muhammadiyah secara organisasi, dari sejak berdirinya hingga  kapanpun juga telah meletakkan strategi dasarnya, yaitu memilih dan meletakkan dirinya berjuang dalam bidang masyarakat.
         Muhammadiyah secara konsesten akan berjuanga akan menggarap dan mengolah secara langsung kehidupan masyarakat dengan cara meberikan pengertian dan membentuk kesadaran masyarakat,agar masyarakat mau menerima dan melaksankan  ajaran dan ketentuan-ketentuan Islam dalam seluruh aspek kehidupannya.
         Sementara untuk menghadapi perjuangan dalam bidang politik kenegaraan (perjuangan politik prktis), muhammadiyah berpendapat bahwa hal itu harus dilakukan dengan alat  perjuangan lain, yang berbentuk partai politi. Dalam perjuangan islam sehngga dapat bahu-membahu dalam mewujudkan cita-citanya, yaitu terwujudnya “Izzul Islam Walmuslimin”.
         Dalam pada itu, demi kemaslahatan perjuangan Muhammadiyah, bagi anggota/warga Muhammadiyah- terutama para pimpinan  persyarikatan mutlat memiliki kesadaran dan pandangan politik (sese of politic). Muhammadiyah bukan dan   tidak   akan   pernah   menjadi    partai   politik.  Semua  itu   bukan karna   sebab sikap/pandangan negatif terhadap perjuangan dalam bidang politik, melaikan semata-mata karena teori dan strategi (khitta)perjuangannya dalam bidang masyarakat sudah cukup berat dan muliah. Sedang mengenai masalah prinsip politik  ataupun teori politik, terutama yang menjadi kepentingan agama dan umat Islam umumnya atau kepentingan Muhammadiyah Khususnya, Muhammadiyah dapat, bahkan wajib menghadapinya  secara organisatoris. Dengan prinsip seperti ini apabila ada hukum, undang-undang ataupun peraturan pemerintah dianggap menyalahi prinsip-rinsip Islam atau merugikan kepentingan Muhammadiyah, Muhammadiyah merasa berkewajiban untuk membetulkannya, sebagai da’wah Islam amar makruf nahi munkar.
        

BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
         K.H. Ahmad Dahlan membangun Persyarikatan Muhammadiyah bukan didasarkan  pada suatu teori yang terlebih dahulu dirumuskan secara terinci, sistematik dan ilmiah. Apa yang oleh K.H. Ahmad Dahlan diketemukan dalam Al-Qur’an segera beliau mewujudkan  dalam amalan yang konkrik. K.H. Ahmad Dahlan selalu berprinsip bahwa “agama Islam adalah agama amalan” )surat Maryam: 76, ar-Rum :15).
         Pada awal perjuangan Muhammadiyah sikap seperti ini tidak mengaburkan pengahayatan seorang terhadap hakekat Muhammadiyah. Akan tetapi serenta Muhammadiyah semakin berkembang luas serta anggotanya semakin bertambah banyak, semua itu mengakibatkan semakin jauh mereka dari sumber gagasan dan ide yang menjadi landasan berpijak organisasi Muhammadiyah. Karna ituwajar bila akhirnya terjadi kekaburan penghayatan terhadap dasar-dasar pokok yang menjadi daya dorong K.H. Ahmad Dahlan dalam menggerakkan Muhammadiyah.

B.      Saran
         Seorang muslim sudah seharusnya senantiasa berpedoman takut pada pengertian ‘khaufan wa thama`an’ atau takut dan harap dalam setiap langkah dan perbuatannya dalam arti apakah pekerjaan yang akan dilakukannya akan mengakibatkan terkena murka dan dilaknat Allah atau justru akan mendapatkan ridla dan rahmatnya.


DAFTAR PUSTAKA


-  Musthafa kamal Pasha, Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, Persatuan,   Yogyakarta, 1985.
-  Yenus Salam, Riwayat Hidup KHA Dahlan, Amal dan Perjuangannya, Depot Pengajaran Muhammadiyah, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar