MAKALAH
AIK III
TENTANG
USAHA DAN PERJUANGAN
MUHAMMADIYAH
BOBI
NPM.208010266
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADAYAH
BUTON
BAU-BAU
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah Rabbul izzati
yang telah menganugerahkan nikmat dan ma’unah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Usaha dan perjuangan Muhammadiyah”.
Tak lupa pula kita khaturkan salam serta salawat atas junjungan kita
Nabi Muhammad Saw. Yang telah menuntun kita kejalan benar, beserta keluarga dan
sahabatnya sebagai sumber ilmu pengetahuan dan hikmat.
Makalah ini disusun untuk memyelesaikan tugas, pada mata kuliah AIK III, dengan dosen Drs Sabaruddin, M.Si di Universitas
Muhammadiyah Buton. Kampu B Pasar Wajo, pada program studi pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia. Maka harapan penulis kiranya makalah ini, sesuai dengan
harapan Bapak Dosen pada mata kuliah yang dimaksud
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, sekali pun penulis berusaha dengan keras untuk
menyempurnakannya, namum penulis tetap berkeyakinan masih banyak juga
kekurangan-kekurangannya. Oleh karna itu dengan ini pula penulis menantikan masukan
berupa saran, usulan kritik dan sebagainya dari para pembaca untuk dijadikan
bahan penyempurnaan pada masa-masa mendatang. Dan akhirnya hanya kepada Allah
SWT, jualah penulis memohon semoga tulisan ini memberikan manfa’at yang baik
guna kemajuan ilmu pengetahuan, terutama dalam Ilmu Agama Islam baik bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................4
D. Manfaat Penulisan ..........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Dasar Amal Usaha dan Muhammadiyah .........................................................5
B. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah ...............................6
C. Teori
Perjuangan Muhammadiyah .................................................................7
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................9
B. Saran ..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang
berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya
senantiasa beristikomah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf
nahi munkar disegala bidang sehingga menjadi rahmatin lil alamin. Dengan
melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan persyarikan Muahammadiyah sejak
kelahirnnya, memperhatikan faktor-faktor yang melatar belakangi berdirinya,
aspirasi, motif dan cita-citanya serta amal usaha dan gerakannya, nyata sekali
bahwa didalamnya terdapat ciri-ciri khusus, yang menjadi identitas dari hakekat
atau jati diri persyarikan Muhammadiyah
Ciri-ciri khas tersebut secara jelas dapat
diamati dengan mudah oleh siapapun yang secara sepintas mau memperhatikannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan diatas ada
beberapa masalah yang diangkat yaitu :
Ø Apa dasar amal usaha Muhammadiyah ?
Ø Bagaimana pedoman amal usaha Muhammadiyah itu ?
Ø Dan bagaimana teori perjuangan Muhammadiyah ?
C. Tujuan Penulis
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk memahami dasar, pedoman dan
teori Muhammadiyah !
D. Manfaat Penulis
Sesuatu usaha yang telah dilakukan harus dapat
memberikan manfaat baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Demikian
halnya pada penulisan makalah ini sangat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca
BAB II
PEMBAHASAN.
A. Dasar Amal Usaha dan Perjungan Muhammadiyah
Dalam perjuangan
melaksanakan usaha menuju tujuan terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur
yang diridhoi Allah SWT, dimana kemakmuran dan kesejahtera, kebaikan dan
kebahagiaan luas merata, persyarikatan Muhammadiyah mendasarkan segala langkah,
gerak dan amal usaha diatas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Mukadimah
Anggaran Dasar Muhammadiyah.
1.
Hidup Manusia Harus Berdasarkan
Tauhid, Ibadah dan Taat kepada Allah Semata-mata.
Dalam
melaksanakan segala gerak dan kegiatannya maka Tauhid dan tawakal kepada Allah
harus senantiasa dijadikan landasan dasarnya, dengan maksud semata-mata untuk
beribadah serta mentaati semua perintah dan larangannya.
Dasar-dasar
seperti ini harus menjadi ciri milik pribadi setiap warga Muhammadiyah sehingga
dapat menjadi contoh teladan dalam pembangunan dan perbaikan negara dan
masyarakat.
2.
Hidup Manusia Bermasyarakat
Muhammadiyah adalah satu faktor yang
kuat dalam perkembangan masyarakat serta warga Muhammadiyah merupakan anggota
masyarakat yang tidak diam, akan tetapi bergerak maju, aktif dinamis dalam
membangun. Oleh karna itu gerakan Muhammadiyah harus aktif dan menonjol
ditengah-tengah masyarakat untuk memimpin atau paling tidak menjadi sosok
penerang yang cemerlang.
3.
Menegakkan Ajaran Islam Dengan
keyakinan Bahwa Ajaran
Islam adalah satu-satunya landasan
keprebadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
Muhammayah berkeyakinan bahwa tidak ada
dasar landasan yang dapat membahagiakan manusia didunia ini kecuali dengan
dasar Al-Qur’an dan Al-Hadits yang akan membawa kebahagiaan manusia yang hakiki
di akhirat kelak. Oleh karna itu apapun ajaran Islam yang terdapat dalam
Al-Qur’an dan As-Sunnah wajib dan mutlak dipatuhi. Segala kebijaksanaan
pimpinan serta taktik dan strategi perjuangan harus dinilai dan sesuai dengan
prinsip-prinsip ajaran Islam.
4.
Menegakkan dan Menjunjung Tinggi
Agama Islam dalam Masyarakat Adalah Wajib, Sebagai Ibadah Kepada Allah dan Berbuat
Ihsan san Islah Kepada kemanusiaan.
Setelah
Muhammadiyah dapat berdiri tegak dan berjalan diatas landasan seperti diatas,
barulah kuat menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran Islam serta Mampu
mengatasi berbagai rintangan, hambatan, tantangan, dan halangan yang ada.
5.
Ittiba` Kepada Langkah Perjuangan
Nabi Muhammad SAW.
Ittiba` atau mengikuti jejak langkah
perjuangan Raasulullah SAW adalah wajib menjadi syarat yang tidak boleh tidak
harus dan wajib dilakukan oleh setiap muslim, dan sesungguhnya dalam rangka
menggerakkan umat Islam kearah Ittiba` itulah hakikatnya Muhammadiyah
didirikan.
6. Melancarkan Amal Usaha dan Perjuangan
dengan Ketertiban Organisasi
Muhammadiyah beramal dan perjuangan
dengan berorganisasi yang didasarkan atas musyawarah bersama. Menghimpun dan
mendidik kader pimpinan, mengaktifkan gerak anggota, menentikkan
peraturan-peraturan untuk mencapai hasil yang jauh lebih besar dan lebih dapat
menanggulangi berbagai rintangan dan halangan karena bergerak dengan
menggunakan organisasi.
B. Pedoman Amal
Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah
Dari segi taktik perjuangan sering
orang berpendirian bahwa tidak mengapa kita bertindak menyalahi peraturan
bahkan tidak mengapa kita bertindak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, asal
dengan maksud untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Kadang-kadang sampai
orang berpendapat bahwa tiada celanya berbuat sesuatu yang menyeleweng dari
hukum agama, asal hanya untuk siasat belaka. Ada Adigium dari Nicollo
Machiavelli (1469-1527) yang menyatakan : “Het doel helligt de middelen” atau
tujuan menghalalkan semua cara. Maksudnya, tidak apa orang melakukan cara-cara
yang kurang baik asalkan untuk mencapai tujuan yang baik. Dalam muhammadiyah
hal ini tidak boleh terjadi.hukum dan ajaran agama Islam wajib dipegang teguh
dan dijujung tinggi. Tujuan yang baik harus dicapai dengan cara serta usaha
yang diridhoi Allah jua. Dalam hal ini Rasulullah pernah bersabda: “ siapa
yang menyuruh berbuat baik hendaklah dengan cara baik pula”.
Muhammadiyah berjuang tidak sekedar mencari berhasilnya tujuan
semaata-mata, tetapi disamping itu juga dengan maksud beribadah, berbakti pada
Allah dan berjasa kepada kemanusiaan. Muhammadiyah berjuang dengan keyakinan
bahwa kemenangan ada ditangan Allah, dan itu akan dianugerahkan kepada siapa yang
bersungguh-sungguh berjuang dengan cara yang adil dan jujur.
C. Teori Perjuangan Muhammadiyah
Demi terwujudnya tujuan yang
dicita-citakan oleh persyarikatan Muhammadiyah, yakni terwujudnya masyrakat
utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT , maka segala saluran atau media
yang akan langsung atau tidak langsung mempengaruhi bentuk dan sifat kehidupan
masyarakat haruslah dipergunakan se optimal mungkin.
Adapun media yang akan
dapat mempengaruhi bentuk dan sifat kehidupan masyarakat ada dua, yaitu:
1.
Bidang Politik kenegaraan (supra
stuktur)
2.
Bidang masyarakat (infa struktu)
Muhammadiyah berkeyakinan
bahwa demi kepentingan dan kemenangan perjuangan Islam, maka secara mutlak
kedua bidang tersebut harus digarap, diisi dan dikuasai secara simultan dan
seoptimal mungkin.
Untuk melaksanakan
perjuangan ideloginya, muhammadiyah membaginya menjadi dua kekuatan; kekuatan
pertama adalah kekuatan digunakan untuk menghadapi perjuangan politik
kenegaraan, dan kekuatan kedua adalah kekuatan yang digunakan untuk menghadapi
perjuangan dalam bidang masyarakat. Mahammadiyah menegaskan bahwa dua kekuatan
tersebut masing-masing dengan alatnya sendiri-sendiri, namum tetap dalam kerangka saling pengartian dan dalam tujuan
yang sama . muhammadiyah secara organisasi, dari sejak berdirinya hingga kapanpun juga telah meletakkan strategi
dasarnya, yaitu memilih dan meletakkan dirinya berjuang dalam bidang
masyarakat.
Muhammadiyah secara
konsesten akan berjuanga akan menggarap dan mengolah secara langsung kehidupan
masyarakat dengan cara meberikan pengertian dan membentuk kesadaran
masyarakat,agar masyarakat mau menerima dan melaksankan ajaran dan ketentuan-ketentuan Islam dalam
seluruh aspek kehidupannya.
Sementara untuk
menghadapi perjuangan dalam bidang politik kenegaraan (perjuangan politik
prktis), muhammadiyah berpendapat bahwa hal itu harus dilakukan dengan
alat perjuangan lain, yang berbentuk
partai politi. Dalam perjuangan islam sehngga dapat bahu-membahu dalam
mewujudkan cita-citanya, yaitu terwujudnya “Izzul Islam Walmuslimin”.
Dalam pada itu, demi
kemaslahatan perjuangan Muhammadiyah, bagi anggota/warga Muhammadiyah- terutama
para pimpinan persyarikatan mutlat
memiliki kesadaran dan pandangan politik (sese
of politic). Muhammadiyah bukan dan
tidak akan pernah
menjadi partai politik.
Semua itu bukan karna
sebab sikap/pandangan negatif terhadap perjuangan dalam bidang politik,
melaikan semata-mata karena teori dan strategi (khitta)perjuangannya dalam
bidang masyarakat sudah cukup berat dan muliah. Sedang mengenai masalah prinsip
politik ataupun teori politik, terutama
yang menjadi kepentingan agama dan umat Islam umumnya atau kepentingan
Muhammadiyah Khususnya, Muhammadiyah dapat, bahkan wajib menghadapinya secara organisatoris. Dengan prinsip seperti
ini apabila ada hukum, undang-undang ataupun peraturan pemerintah dianggap
menyalahi prinsip-rinsip Islam atau merugikan kepentingan Muhammadiyah,
Muhammadiyah merasa berkewajiban untuk membetulkannya, sebagai da’wah Islam
amar makruf nahi munkar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
K.H. Ahmad Dahlan membangun
Persyarikatan Muhammadiyah bukan didasarkan
pada suatu teori yang terlebih dahulu dirumuskan secara terinci,
sistematik dan ilmiah. Apa yang oleh K.H. Ahmad Dahlan diketemukan dalam
Al-Qur’an segera beliau mewujudkan dalam
amalan yang konkrik. K.H. Ahmad Dahlan selalu berprinsip bahwa “agama Islam
adalah agama amalan” )surat Maryam: 76, ar-Rum :15).
Pada awal perjuangan
Muhammadiyah sikap seperti ini tidak mengaburkan pengahayatan seorang terhadap
hakekat Muhammadiyah. Akan tetapi serenta Muhammadiyah semakin berkembang luas
serta anggotanya semakin bertambah banyak, semua itu mengakibatkan semakin jauh
mereka dari sumber gagasan dan ide yang menjadi landasan berpijak organisasi
Muhammadiyah. Karna ituwajar bila akhirnya terjadi kekaburan penghayatan
terhadap dasar-dasar pokok yang menjadi daya dorong K.H. Ahmad Dahlan dalam
menggerakkan Muhammadiyah.
B. Saran
Seorang muslim sudah seharusnya
senantiasa berpedoman takut pada pengertian ‘khaufan wa thama`an’ atau takut
dan harap dalam setiap langkah dan perbuatannya dalam arti apakah pekerjaan
yang akan dilakukannya akan mengakibatkan terkena murka dan dilaknat Allah atau justru akan mendapatkan ridla dan rahmatnya.
DAFTAR PUSTAKA
- Musthafa
kamal Pasha, Muhammadiyah sebagai Gerakan
Islam, Persatuan, Yogyakarta ,
1985.
- Yenus Salam, Riwayat Hidup KHA Dahlan, Amal dan
Perjuangannya, Depot Pengajaran Muhammadiyah, Jakarta